Rabu, 21 April 2010

lebih dekat dengan jerawat

Bukan hanya di kalangan remaja, jerawat ternyata sangat mengganggu, buat kalangan pekerja juga mungkin akan terasa aneh jika kita muncul dengan jerawat memerah di ujung hidung, dan harus memimpin rapat.

Apa sebenarnya jerawat itu?

Secara garis besar, jerawat adalah perubahan aktifitas dari kelenjar minyak dibawah kulit, yang menyebabkan munculnya tonjolan berupa lemak dibawah kulit yang berusaha menekan keluar, dan akhirnya malah membuat kulit menjadi bengkak dan terinfeksi.

Secara garis besar, kelenjar minyak akan memproduksi zat yang disebut sebum. Sebum yang diproduksi oleh kelenjar ini akan mengeras pada saat bersentuhan dengan udara di permukaan kulit kita. Sebum yang mengeras inilah yang menghambat jalan keluar produksi sebum berikutnya, yang akhirnya membuat kulit membengkak setempat, dan diperparah lagi dengan adanya bakteri di kulit yang menyebabkan iritasi di permukaan kulit kita tadi.

Pertanyaan berikutnuya adalah mengapa produksi sebum tiba-tiba melonjak? Dari penelitian ditemukan ternyata produksi sebum terpengaruh oleh hormon androgen, yang paling banyak diproduksi pada saat remaja, jadi tidak heran jika pada saat remaja, jerawat akan menjadi masalah. Wanita, ternyata juga sangat sensitif terhadap hormon ini, maka tidak heran jika wanita lebih sensitif dan mudah berjerawat. Pada saat stress, jumlah hormon androgen juga meningkat, maka tidak aneh juga, jika pada saat ini jerawat sering bermunculan seperti jamur di musim hujan.

Mitos mengenai jerawat

Semenjak kita remaja, sudah berkali-kali kita melihat dan mendengar berbagai mitos soal jerawat. Misalnya seperti kacang atau coklat akan memicu jerawat atau jerawat adalah tanda cinta, apakah benar seperti itu? Coba kita lihat apa kata ahli.

Mitos 1: Jerawat muncul karena kurang higienis
Mitos ini muncul karena adanya infeksi kulit yang merupakan pemicu jerawat. Tapi jika kita lihat proses terjadinya jerawat diatas, maka sudah jelas bahwa higiene sama sekali bukan faktor yang dapat memicu jerawat. Tapi memang kebersihan kulit dapat mengurangi terjadinya jerawat. Bilas muka dengan sabun lembut maksimal dua kali dalam sehari untuk mengurangi kemungkinan kulit wajah menjadi terlalu kering.

Mitos 2: Jerawat dipicu oleh makanan tertentu
Makanan seperti coklat, kacang, keju, keripik dan kerupuk yang berlemak sering dituding secara tidak adil sebagai penyebab timbulnya jerawat. Tidak pernah berhasil dibuktikan dalam penelitian manapun bahwa makanan seperti ini memicu timbulnya jerawat. Kemungkinan besar adalah makanan tersebut dikonsumsi karena stress, dan stress adalah faktor yang sangat berperanan dalam pertumbuhan jerawat. Tapi memang, lebih baik kurangi makanan diatas, walaupun bukan untuk mencegah jerawat, tapi setidaknya lemak dalam makanan tadi cukup berpotensi mengganggu kesehatan!

Mitos 3: Jerawat berhubungan dengan seks
Ada juga mitos yang menguhubungkan antara masturbasi, dan kurangnya hubungan seks akan memicu jerawat. Pemikiran dibalik ini adalah karena "hormon yang tidak tersalurkan" . Permasalahannya, hormon seks sama sekali tidak berhubungan dengan produksi sebum yang merupakan pemicu jerawat. Karena produksi hormon juga terpengaruh oleh stress dan rasa marah, maka tidak selalu orang berjerawat adalah orang yang memiliki "hormon yang terpendam"

Mitos 4: Jerawat harus dialami
Mitos ini aneh, jika bisa dihindari, kenapa tidak? Anda tidak harus merasakan sakitnya atau malunya menderita "serangan jerawat" jika anda mau berkonsultasi dengan dokter kulit, dengan perawatan dan obat-obatan yang tepat.

Mitos 5: Jerawat hanyalah masalah remaja
Memang benar bahwa jerawat banyak sekali dikalangan remaja, tapi bukan berarti masalah ini tidak dapat ditemui diantara orang dewasa. Jangan kuatir jika anda tiba-tiba mendapat serangan jerawat, karena faktor pemicu jerawat juga dapat anda alami ketika dewasa.

Mitos 6: Jerawat hanyalah masalah kulit
Jika kita baca penyebab munculnya jerawat, maka sudah jelas, bahwa selain adanya perkembangan hormon pada masa remaja, jerawat sering kali merupakan tanda jelas adanya masalah dari sisi psikologis seseorang. Sering kali timbulnya jerawat adalah tanda adanya depresi dan rasa rendah diri yang harus segera diatasi.

Mitos 7: Jerawat? Pencet aja!
Kecuali anda mau menyiksa diri dengan bertambahnya jerawat, silahkan teruskan praktek berbahaya bagi kesehatan kulit anda. Kegiatan pencet memencet ini selain akan menyebarkan bakteri ke permukaan kulit, juga ternyata akan menimbulkan luka yang malah akan berbekas selamanya.

Mitos 8: Jerawat? Cegah dengan mandi matahari!
Ups, mandi matahari malah akan membuat kulit kering, dan timbunan minyak yang seharusnya dibuang dengna sabun dan air, akan mengering dan mengeras. Dengan kata lain, pemicu jerawat lagi!

Mitos 9: Semakin parah jerawat, semakin banyak obat!
Semakin banyak anda membalurkan obat anti jerawat ke wajah anda, kemungkinan yang muncul adalah bahwa anda akan semakin membuat kulit anda kering, karena minyak yang diproduksi oleh kelenjar tadi habis terserap. Konsultasikan dengan dokter cara terbaik menggunakan obat jerawat untuk mengurangi resiko berbahaya bagi jerawat!

Dari: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 21 April 2010

lebih dekat dengan jerawat

Bukan hanya di kalangan remaja, jerawat ternyata sangat mengganggu, buat kalangan pekerja juga mungkin akan terasa aneh jika kita muncul dengan jerawat memerah di ujung hidung, dan harus memimpin rapat.

Apa sebenarnya jerawat itu?

Secara garis besar, jerawat adalah perubahan aktifitas dari kelenjar minyak dibawah kulit, yang menyebabkan munculnya tonjolan berupa lemak dibawah kulit yang berusaha menekan keluar, dan akhirnya malah membuat kulit menjadi bengkak dan terinfeksi.

Secara garis besar, kelenjar minyak akan memproduksi zat yang disebut sebum. Sebum yang diproduksi oleh kelenjar ini akan mengeras pada saat bersentuhan dengan udara di permukaan kulit kita. Sebum yang mengeras inilah yang menghambat jalan keluar produksi sebum berikutnya, yang akhirnya membuat kulit membengkak setempat, dan diperparah lagi dengan adanya bakteri di kulit yang menyebabkan iritasi di permukaan kulit kita tadi.

Pertanyaan berikutnuya adalah mengapa produksi sebum tiba-tiba melonjak? Dari penelitian ditemukan ternyata produksi sebum terpengaruh oleh hormon androgen, yang paling banyak diproduksi pada saat remaja, jadi tidak heran jika pada saat remaja, jerawat akan menjadi masalah. Wanita, ternyata juga sangat sensitif terhadap hormon ini, maka tidak heran jika wanita lebih sensitif dan mudah berjerawat. Pada saat stress, jumlah hormon androgen juga meningkat, maka tidak aneh juga, jika pada saat ini jerawat sering bermunculan seperti jamur di musim hujan.

Mitos mengenai jerawat

Semenjak kita remaja, sudah berkali-kali kita melihat dan mendengar berbagai mitos soal jerawat. Misalnya seperti kacang atau coklat akan memicu jerawat atau jerawat adalah tanda cinta, apakah benar seperti itu? Coba kita lihat apa kata ahli.

Mitos 1: Jerawat muncul karena kurang higienis
Mitos ini muncul karena adanya infeksi kulit yang merupakan pemicu jerawat. Tapi jika kita lihat proses terjadinya jerawat diatas, maka sudah jelas bahwa higiene sama sekali bukan faktor yang dapat memicu jerawat. Tapi memang kebersihan kulit dapat mengurangi terjadinya jerawat. Bilas muka dengan sabun lembut maksimal dua kali dalam sehari untuk mengurangi kemungkinan kulit wajah menjadi terlalu kering.

Mitos 2: Jerawat dipicu oleh makanan tertentu
Makanan seperti coklat, kacang, keju, keripik dan kerupuk yang berlemak sering dituding secara tidak adil sebagai penyebab timbulnya jerawat. Tidak pernah berhasil dibuktikan dalam penelitian manapun bahwa makanan seperti ini memicu timbulnya jerawat. Kemungkinan besar adalah makanan tersebut dikonsumsi karena stress, dan stress adalah faktor yang sangat berperanan dalam pertumbuhan jerawat. Tapi memang, lebih baik kurangi makanan diatas, walaupun bukan untuk mencegah jerawat, tapi setidaknya lemak dalam makanan tadi cukup berpotensi mengganggu kesehatan!

Mitos 3: Jerawat berhubungan dengan seks
Ada juga mitos yang menguhubungkan antara masturbasi, dan kurangnya hubungan seks akan memicu jerawat. Pemikiran dibalik ini adalah karena "hormon yang tidak tersalurkan" . Permasalahannya, hormon seks sama sekali tidak berhubungan dengan produksi sebum yang merupakan pemicu jerawat. Karena produksi hormon juga terpengaruh oleh stress dan rasa marah, maka tidak selalu orang berjerawat adalah orang yang memiliki "hormon yang terpendam"

Mitos 4: Jerawat harus dialami
Mitos ini aneh, jika bisa dihindari, kenapa tidak? Anda tidak harus merasakan sakitnya atau malunya menderita "serangan jerawat" jika anda mau berkonsultasi dengan dokter kulit, dengan perawatan dan obat-obatan yang tepat.

Mitos 5: Jerawat hanyalah masalah remaja
Memang benar bahwa jerawat banyak sekali dikalangan remaja, tapi bukan berarti masalah ini tidak dapat ditemui diantara orang dewasa. Jangan kuatir jika anda tiba-tiba mendapat serangan jerawat, karena faktor pemicu jerawat juga dapat anda alami ketika dewasa.

Mitos 6: Jerawat hanyalah masalah kulit
Jika kita baca penyebab munculnya jerawat, maka sudah jelas, bahwa selain adanya perkembangan hormon pada masa remaja, jerawat sering kali merupakan tanda jelas adanya masalah dari sisi psikologis seseorang. Sering kali timbulnya jerawat adalah tanda adanya depresi dan rasa rendah diri yang harus segera diatasi.

Mitos 7: Jerawat? Pencet aja!
Kecuali anda mau menyiksa diri dengan bertambahnya jerawat, silahkan teruskan praktek berbahaya bagi kesehatan kulit anda. Kegiatan pencet memencet ini selain akan menyebarkan bakteri ke permukaan kulit, juga ternyata akan menimbulkan luka yang malah akan berbekas selamanya.

Mitos 8: Jerawat? Cegah dengan mandi matahari!
Ups, mandi matahari malah akan membuat kulit kering, dan timbunan minyak yang seharusnya dibuang dengna sabun dan air, akan mengering dan mengeras. Dengan kata lain, pemicu jerawat lagi!

Mitos 9: Semakin parah jerawat, semakin banyak obat!
Semakin banyak anda membalurkan obat anti jerawat ke wajah anda, kemungkinan yang muncul adalah bahwa anda akan semakin membuat kulit anda kering, karena minyak yang diproduksi oleh kelenjar tadi habis terserap. Konsultasikan dengan dokter cara terbaik menggunakan obat jerawat untuk mengurangi resiko berbahaya bagi jerawat!

Dari: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar